Kisah Awal Mula Para Penyembah Patung Berhala
Kisah awal mula para penyembah patung berhala terjadi pada zaman jahiliyah
Kisah awal mula para penyembah patung berhala terjadi pada zaman Jahiliyah dan pada zaman Nabi Ibrahim Alaihis'salam, jazirah arab dikenal tempat lahirnya agama-agama dunia seperti Nasrani, Yahudi dan Islam, ketiga agama tersebut adalah agama terbesar di dunia yang disinyalir lahir di tanah Arab. Dari ketiga agama tersebut, agama yang muncul paling akhir adalah agama islam, dan penyebaran agama islam berpusat dua kota suci umat islam yakni Mekkah dan Madinah.<
Mekkah dan Madinah Sebagai kota suci dan bisa dipastikan kedua kota tersebut Predominanty umat islam, dan bahkan dua kota suci tersebut memiliki wilayah khusus yang bisa disebut Tanah Haram, yakni area yang hanya boleh dimasuki oleh umat islam saja.
Bila kita buka kembali lembaran sejarah, kita tau pasti bahwa yang dikenal sebagai pembawa paham monotheism pertama adalah Nabi Ibrahim Alaihis'salam yang kemudian di lanjutkan perjalanannya oleh anak keturunan beliau diantaranya adalah Nabi Ismail Alaihis'salam yang tinggal di kota suci Mekkah.
Bahkan Nabi ismail dan Nabi ibrahim pernah mendapatkan megaproyek pembangunan Ka'bah untuk pertama kalinya langsung dari Allah subhanahu wa ta'ala. dan di sanalah Nabi Ismail hidup bersama anak cucu dan keturunannya serata masyarakat sekitarnya dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihis'salam.
Hari berganti tahun berlalu, regenerasi terus berjalan, hingga seiringnya waktu berjalan ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim semakin terdistorsi oleh sikap masyarakat yang mulai abai, dan hanya tersisa beberapa simbol agama saja dan beberapa ajaran sosial yang masih dipegang sehingga suatu hari datanglah seorang yang bernama Amr bin luhay.
Dia adalah seorang pimpinan Bani Khuza'ah yang juga bertempat tinggal di tanah Hijaz.
Amr Bin Luhay terkenal sebagai pribadi yang baik, religius dan supel sehingga disukai dan dipercaya oleh banyak orang. Sehingga pada suatu hari, seperti kebiasaan masyarakat arab Amr luhay berkelana ke negeri Syam atau {Suriah sekarang}.
Disana masyarakat banyak yang melihat Amr Bin Luhay yang menyembah berbagai patung, karena minimnya wawasan keagamaan orang-orang Hijaz itu, mereka mengira perbuatan Amr Bin Luhay adalah kebenaran, ditambah lagi mereka yakin bahwa Syam adalah negeri yang banyak dituruni rasul-rasul dan kitab-kitab suci.
Alih-alih sadar dari kesalahan Amr bin luhay, mereka malah mengangkat salah satu patung sesembahan yang biasa disebut Hubal ke Mekkah, dan meletakkannya di dalam Ka'bah. orang-orang Hijaz ini bahkan mengajak penduduk Mekkah untuk mengikuti jejak mereka, Namun sayang ajakan itu berakhir hujatan dan ejekan dari orang-orang Mekkah, lalu kemudian setelah itu mereka tidak mau lagi berkompromi lebih lanjut karena mereka tau penduduk-penduduk Mekkah adalah juru kunci Ka'bah dan dimulailah zaman Jahiliyah.
Para pembesar-pembesar Mekkah inilah yang masih berpegang pada tauhid dan agama-agama Nabi sebelumnya dan termasuk diantaranya adalah kelompok-kelompok kecil dari Bani Quraisy. Dalam Paganisme arab kuno Jahiliyah, ada tiga sesembahan terbesar dalam teori teologi mereka yakni Manat di Wadi Qadid, Latta di Thaif, dan Uzza' di Wadi Nakhiah . kemudian berhala-berhala itu disebar luaskan oleh Amr bin luhay dan diberikan disetiap kabilah yang ada di Mekkah .
Setelah peristiwa pembagian itu, para penyembah berhala kemudian menjadi agama yang paling dominan di wilayah Mekkah dan bahkan hampir seluruh masyarakat meyakini sesembahan itu sebagi bagian dari ajaran Nabi Ibrahim Alaihis'salam, dan semua ritual upacara keagamaan itu adalah ciptaan Amr bin luhay dan beserta para pengikut-pengikutnya.
Banyak yang mengira apa yang dilakukan Amr bin luhay itu adalah tindakan yang benar, padahal esensi yang ditawarkan Amr bin luhay sama sekali tidak ada hubungannya dengan ajaran Nabi Ibrahim Alaihis'salam.
Nabi Ibrahim mengajarkan tauhid dan sedangkan Amr luhay membagi-bagikan berhala dengan nama yang berbeda-beda dan kepercayaan baru pun menyebar luas keseluruhan jazirah Arab .
Imam Bukhari meriwayatkan dalam sebuah hadits dengan sanad Ibnu Abbas yang artinya " Patung-patung yang ada pada zaman Nabi Nuh Alaihis'salam merupakan patung-patung yang disembah dikalangan bangsa Arab kala itu, ada pun Wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal, Suwa adalah sesembahan Hudzail, Yaghuts sesembahan suku Murad kemudian berpindah ke Bani Ghatif yang terletak dilereng bukit kota Saba, Adapun Ya'uq adalah sesembahan suku Hamdan, Nasr sesembahan suku Himyar dan keluarga Dzi Kila' ".
Padahal nama-nama itu adalah nama-nama orang-orang shaleh pada zaman Nabi Nuh Alaihis'salam setelah mereka wafat, lalu kemudian Setan membisikkan kaum yang shaleh supaya dibuat patung-patung mereka ditempat-tempat pertemuan serta menamainya dengan nama-nama mereka.
patung-patung tidak disembah sebelum orang-orang shaleh itu mati dan ilmunya telah hilang, dari situlah penyembahan terhadap berhala-berhala di mulai, dan masa itu disebut dengan masa Jahiliyah. Jahiliyah bukanlah berarti mereka bodoh dari keilmuannya akan tetapi mereka bodoh dari keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, mereka menyimpangkan ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihis'salam dan disini jugalah muncul tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihis'salam. diantara tradisi yang paling terkenal dikala itu adalah tradisi menentukan nasib dengan anak panah bahasa kerennya Azlam .
Wallahualam Bissawab.
"Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sebenarnya".
Sebab, hanya Allah SWT lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi.
Comments
Post a Comment