Kisah Seorang Anak Kecil Yang Merindukan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam.

Kisah Seorang Anak Kecil Yang Merindukan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam.


Kisah seorang anak kecil yang merindukan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam terjadi di zaman Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i (pengarang kitab maulid Ad-Diba'i) kisah ini sangat mengharukan sampai Syaikh Ad-Diba'i Menangis-Nangis.

Syaikh Ad-Diba'i adalah seorang ulama besar yang bernama lengkap Imam Wajihuddin Abdurrahman Bin Ali Bin Muhammad Al-Syaibani Al-Yamani Al-Zubaidi As-Safi'i. Beliau lahir pada bulan Muharram tahun 866 H dan wafat pada hari jumat tanggal 12 Rajab  tahun 944 Hijiriyah. Usia beliau kurang lebih 76 tahun.

Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i dikenal sebagai seorang ulama dan imam, lemah lembut, jujur dan lembut tutur katanya.

Kisah Seorang Anak Kecil Yang Merindukan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam.
Pada waktu itu Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i sedang berkumpul bersama orang-orang dari kota Zabid ( Ujung kota Yaman ) untuk berziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam di kota Madinah, Jarak perjalannya kesana membutuhkan waktu selama dua minggu.

ketika rombongan hendak bergerak ke kota Madinah, tiba-tiba ada seorang anak kecil berusia delapan tahun datang menyapa Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i dan berkata :
" Wahai Syaikh, Aku ingin ikut berziarah ke makam Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam. "

Namun Permintaan anak kecil itu tidak diizinkan oleh Syaikh Abdurrahman karena khawatir akan membuat susah rombongan.

Lalu Syaikh Ad-Diba'i bertanya kepada anak kecil itu :
" Kenapa kau sangat ingin ikut ..? "
Kemudian anak kecil itu berkata :
" Wahai Syaikh, percayalah aku sangat rindu kepada Rasulullah "
Kemudian Syaikh Ad-Diba'i menjawabnya :
" Sudahlah kau tetap tidak boleh ikut."

Lalu berjalanlah para rombongan tersebut menuju kota Madinah.

Setibanya di kota Madinah tepatnya di depan makan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i terkejut melihat anak kecil itu ada dihadapannya. 

Syaikh Ad-Diba'i pun berkata :
" Wahai Anak kecil, dari mana kau datang ..? Bagai mana kau bisa ikut sampau kemari.."
Anak kecil itu berkata :
Ketika kalian berangkat, aku masuk kedalam kotak atau peti kalian itu dan aku ikut bersama rombongan para peziarah ke makam Rasulullah .
Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i berkata :
" Aku tidak heran kalau kau bisa masuk peti, tapi itu, tapi selama dua minggu kau makam dan minum dari mana..? Apa kau tidak makan dan tidak minum ..? "
Lalu anak kecil itu berkata :
" Wahai Syaikh.. Sungguh aku di lupakan dari makan dan minum karena aku sangat rindu kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam. "
Anak kecil itupun bertanya lagi :
" Wahai Syaikh .. apakah benar tanah ini pernah dipijak Rasulullah ..? "
Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i pun menjawabnya :
" Iya pernah .! "

Lalu kemudian anak kecil itupun mengambil tanah itu dan menciumnya, dan tiba-tiba anak kecil itupun terjatuh ketanah, seakan-akan jatuh pingsan, dan tidak taunya anak kecil itu jatuh dan meninggal dunia, wafat . Lalu kemudian anak kecil itupun di  kebumikan mereka diluar Madinah, karena orang luar.
Kemudian Syaikh dan para rombonganpun melanjutkan dan mengerjakan umroh.

Saat pulang. Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i teringat akan anak kecil tersebut, lalu dia datang untuk menziarahinya, ketika Syaikh Ad-Diba'i sampai ke makam anak kecil itu dan melihat keadaan makam itu, beliaupun menjadi binggung. bingung Karena makam yang berada diluar kota Madinah itu berangsur-angsur bergeser masuk ke kota Madinah dan mendekati makam Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam.

Melihat kejadian itu Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i pun menangis. dan Sampai sekarang makam tersebut masih ada dan berada di sebrang Masjid Nabawi.

Dan Syaikh Ad-Diba'i pun berkata kepada anak kecil yang telah wafat itu :
" Wahai Anak kecil betapa hebat dan mulianya engkau, sewaktu masih kecilpun engkau rindu hendak berziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad  Shallallahu'alaihi wa salam dan sewaktu ajal menjemputmu pun kau juga masih merindukan Baginda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam. "

Sesampainya dirumah Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i terus menangis didalam rumahnya dan dia berkata-kata :
"Aku ini adalah seorang imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak kecil yang sangat mencintai dan merindukan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam."

Syaikh Abdurrahman Ad-Diba'i pun menulis riwayat perjalanan anak kecil itu dalam kitab maulidnya yaitu ( Kitab Maulid Ad-Diba'i ).
Mudah-mudahan kisah singkat ini mendapat manfaat bagi kita semua dan bertambahnya rasa cinta dan rindu kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa salam.



Wallahualam Bissawab.
"Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sebenarnya".
Sebab, hanya Allah SWT lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi.



Comments

Popular posts from this blog

Kisah Awal Mula Para Penyembah Patung Berhala

Mahluk Pertama Penghuni Bumi

Kisah Singkat Nabi Yusuf Alaihis'salam